PERBANDINGAN LIFE CYCLE COST ANTARA JEMBATAN RANGKA BAJA DENGAN GIRDER BETON

Masrilayanti, Ph.D ', Akhmad Suraji, Ph.D, Ade Ilham, ST

Abstract


Jembatan merupakan alat penghubung yang penting dalam jaringan transportasi jalan, yangberfungsi untuk menghindari gangguan/hambatan alam atau buatan manusia. Jembatan jugamerupakan aset modal dalam perekonomian suatu wilayah, maka keberadaannya perlumendapat perhatian agar kinerja serta umur layanannya sesuai dengan rencana awal konstruksi.Kota Padang memiliki 108 jembatan yang tersebar di seluruh kota Padang, 13 diantaranyajembatan gantung, 25 jembatan rangka baja, 12 jembatan leger INP, dan 58 jembatan beton.Dalam perencanaan dan pemeliharaan jembatan ini tentunya membutuhkan biaya yangtentunya tidak sedikit. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisa biayaekonomis sebuah bangunan/jembatan dengan mempertimbangkan biaya pengoperasiansepanjang umur hidup jembatan adalah metode life cycle cost (siklus daur hidup). Analisabiaya life cycle cost dilakukan pada Jembatan Kembar Andalas Simpang Haru karena mewakilijembatan rangka baja dan jembatan girder beton yang mendominasi jembatan di kota Padang,serta memiliki bentang yang sama. Berdasarkan serangkaian analisa life cycle cost diperolehperbandingan biaya untuk jembatan rangka baja, biaya pengadaan jembatan 64.31%, biayaoperasional dan perawatan 22.78%, biaya bongkaran 2.49%, dan nilai sisa mencapai 10.42%terhadap total biaya life cycle cost Rp 34,292,221,312.48, sedangkan untuk jembatan girderbeton, biaya pengadaan jembatan mencapai 62.53%, biaya operasional dan perawatan27.20%,biaya bongkaran 5.45%, dan nilai sisa 4.82% dari total biaya life cycle cost Rp27,621,106,884.03. Jika dibandingkan dengan analisa NPV, jembatan girder beton memilikibiaya yang lebih ekonomis.

Kata kunci: Life cycle cost, Jembatan Rangka Baja, Jembatan Girder Beton.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.